KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Klasifikasi Lima Kingdom
Klasifikasi atau pengelompokan mahluk hidup ke dalam lima kingdom (lima kerajaan) dikemukakan oleh R.H Whittaker pada tahun 1969.  Pengklasifikasian ini didasarkan pada  ciri-ciri morfologi,anatomi dan fisiologinya. Dalam klasifikasi lima kingdom, mahluk hidup dikelompokkan kedalam kingdom (kerajaan) monera, protista, fungi, plantae dan animalia.
1. Kingdom Monera
Monera merupakan mahluk hidup ber sel satu (unisel) dengan  inti sel tidak dilapisi dengan membran inti (prokariotik). Kerajaan monera dibagi menjadi dua divisi yaitu bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
Bakteri merupakan mahluk hidup yang berkembang biak dengan membelah diri dan mempunyai habitat di air, tanah dan udara. Bakteri mempunyai ukuran yang sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop.
Berdasarkan bentuknya, bakteri ada yang berbentuk  bulat (coccus), batang (basil), spiral dan koma (vibrio)
Bakteri mempunyai peranan yang besar bagi kehidupan manusia, diantaranya :
  • Sebagai pengurai (saprovor), bersama-sama dengan jamur, bakteri menguraikan mahluk hidup yang sudah mati untuk diubah menjadi zat anorganik.
  • Penghasil antibiotik untuk pengobatan penyakit.
  • Penghasil bahan pangan, misalnya pemanfaatan bakteri untuk pembuatan cuka, yoghurt, nata de coco.
  • Pengikat N2 bebas di udara
Selain itu, ada pula bakteri yang merugikan bagi kehidupan manusia karena bakteri tersebut merupakan penyebab penyakit pada manusia, diantaranya :
  • Salmonella thyphosa, penyebab penyakit tifus
  • Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC
  • Mycobacterium leprae, penyebab penyakit lepra
  • Treponema pallidum, penyebab penyakit sifilis
  • Shigella dysentriae , penyebab penyakit disentri basile
  • Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang paru-paru
  • Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera
2. Kingdom Protista
Protista merupakan organisme eukariotik (mempunyai lapisan membran inti sel), uniseluler (bersel satu) yang hidup soliter atau berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold).
Protista mirip hewan (protozoa)
Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi 5 kelas yaitu:
  • Flagellata atau Mastigophora
Flagellata umumnya hidup di dalam air, beberapa hidup parasit pada hewan dan manusia. Mempunyai buluh cambuk dan bentuk tubuh tetap. Berkembangbiak dengan cara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan cara konjugasi. contoh : Euglena viridis, Volvox globator, Tripanosoma cruci.
  • Ciliata
Merupakan kelas terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar. Silia berfungsi untuk bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima rangsangan dari lingkungan. Habitat banyak di tempat berair. Contoh : Paramecium sp., Balantidium coli.
  • Rhizopoda/Sarcodina
Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam yaitu lobodia dan filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar. Berkembangbiak dengan cara membelah biner. Contoh :  Amoeba sp., Entamoeba histolytica.
  • Sporozoa
Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi dengan dua cara yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang dan sporogoni/membuat spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif (melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk). Contoh : Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium ovale penyebab penyakit malaria.
3. Kingdom Fungi
Merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan sisa makhluk hidup lain. Menyerupai tumbuhan namun tidak memiliki klorofil. Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, memilki dinding sel yang jelas, contoh: jamur dan ragi/khamir.  Jamur multiseluler tersusun atas rangkaian sel-sel yang membentuk benang dengan atau tanpa sekat melintang, disebut hifa. Hifa dapat berfungsi sebagai  penyerap makanan yang dilakukan oleh miselium (kumpulan hifa ). Fungi pada umumnya bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dr bahan organik yg sudah mati atau yg sudah busuk) dan parasit (organisme yg hidup dan mengisap makanan dr organisme lain yg ditempelinya).
Jamur dibagi menjadi 6 divisi, yaitu  Myxomycotina (jamur lendir), Oomycotina, Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina dan Deuteromycotin.
4. Kingdom plantae
mempunyai ciri eukariotik multiseluler, mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa, mempunyai klorofil sehingga bersifat autotrof (dapat menghasilkan makanan sendiri).
Kingdom plantae terdiri atas divisio bryophyta (lumut), pteridophyta (paku) dan spermatophyta (tumbuhan berbiji)
5. Kingdom Animalia
Kingdom animalia mempunyai ciri eukariotik multiseluler, bersifat heterotrof (tidak dapat menghasilkan makanan sendiri), bergerak aktif.  Berdasarkan keberadaan tulang belakangnya dibedakan menjadi avertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang).

BERTELEPON dan MEMBACA INTENSIF BUKU BIOGRAFI



A.    BERTELEPON
Telepon berarti pesawat dengan listrik dan kawat untuk bercakap-cakap antara dua orang yang berjauhan tempatnya atau percakapan yang disampaikan melalui pesawat. Telepon merupakan alat komunikasi yang cukup efektif dalam menghubungi seseorang untuk memperoleh atau mengabarkan berita. Pada umumnya, telepon digunakan agar mempermudah hubungan atau komunikasi, walaupun tempatnya berjauhan.
Bertelepon berarti kamu berhadapan dengan orang lain walaupun tidak secara langsung bertatap muka. Untuk menghemat biaya bertelepon, kamu harus menggunakan kalimat efektif dan harus menghargai lawan bicara dengan cara menjaga sopan santun. Meskipun dalam bertelepon tidak saling bertatap muka, bahasa yang santun wajib digunakan. Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat dan jelas. Singkat artinya menggunakan kosakata secara hemat. Sedangkan jelas artinya tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Berikut ini tata cara bertelepon yang baik.
1.    Ucapkan salam pembuka.
2.    Sebutkan nama dan tujuan kita menelepon.
3.    Lakukan dengan kata-kata hemat tapi jelas dan mudah dipahami.
4.    Gunakan bahasa yang santun.
5.    Akhiri pembicaraan dengan ucapan terima kasih dan salam.

Contoh :

Guru    : “Hallo, selamat pagi!”
Siswa    : “Selamat pagi, dapatkah saya berbicara dengan Pak Surya?”
Guru    : “Iya saya sendiri. Ini siapa? Ada keperluan apa?”
Siswa    : “Saya Willy siswa kelas 7B, Pak. Karena ayah dan ibu saya sakit, saya ijin tidak masuk sekolah.”
Guru    : “Oh, begitu. Baiklah, semoga orang tuamu cepat sembuh.”
Siswa    : “Terima kasih pak. Selamat pagi.”
Guru    : “Selamat pagi.”

B.     MEMBACA INTENSIF BUKU BIOGRAFI
Pernahkan kamu membaca biografi seorang tokoh terkenal? Hal-hal apa saja yang dituliskan dalam biografi tersebut?
Biografi merupakan catatan riwayat hidup seorang tokoh, seperti negarawan, ilmuwan, sastrawan, seniman, dan pengusaha. Kamu dapat membaca biografi yang menguraikan riwayat hidup seseorang tersebut agar dapat mengambil pelajaran penting dari kehidupan tokoh yang bersangkutan.
Membaca intensif merupakan cara membaca yang dilakukan secara saksama terhadap rincian-rincian suatu teks atau bacaan. Di dalam sebuah bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Paragraf-paragraf tersebut saling mendukung dalam menjelaskan satu tema. Dalam sebuah paragraf biasanya terdapat satu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Sedangkan gagasan penjelas adalah gagasan yang perannya menjelaskan gagasan utama.

MENDENGARKAN DAN MERANGKUM HAL-HAL PENTING DALAM WAWANCARA


Wawancara adalah suatu kegiatan tanya jawab dengan seseorang untuk meminta keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal. Wawancara diperlukan untuk mengumpulkan informasi sebagai bahan penyusunan suatu tulisan atau laporan.
Hal-hal penting yang disampaikan narasumber dalam wawancara merupakan pokok-pokok informasi yang terdapat dalam proses wawancara tersebut. Tidak semua yang disampaikan narasumber merupakan hal-hal yang bersifat penting. Hal ini dikarenakan terkadang dalam proses wawancara seorang pewawancara menyelipkan pertanyaan-pertanyaan ringan yang tidak bersifat substansi sebagai selingan dalam wawancara. Dalam hal ini, pokok-pokok informasi yang disampaikan narasumber biasanya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan perihal yang dibidangi narasumber serta tema yang dibicarakan.
Untuk memperoleh hal-hal penting dari wawancara, kita bisa mencarinya dengan menentukan kalimat utama dari setiap jawaban yang diberikan oleh narasumber. Selain itu, kita juga bisa menggunakan rumus 5W + 1H yaitu what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana).
Contoh :
Dengarkan pembacaan teks wawancara berikut !
Pewawancara    : “Menurut pengamatan Bapak, bagaimanakan tingkat kesadaran  pengguna jalan raya dalam menaati peraturan-peraturan yang ada ?”
Narasumber    : “Tampaknya tingkat kedisiplinan para pengguna jalan di sini belum bisa dikatakan patuh. Banyak di antara mereka sering seenaknya sendiri panta menghiraukan traffic light, ada yang suka berhenti mendadak tanpa menghiraukan kanan kirinya, yang ada bersikap egois akan kebutuhan sendiri sehingga ingin sampai tujuan tanpa hambatan.”
Pewawancara    : “Wah, tentunya hal demikian itu dapat memunculkan bahaya yang besar. Bukankah begitu pak ?”
Narasumber    : “Ya, tentu saja. Padalah bila mereka menyadari bahaya itu bukan saja bagi orang lain tetapi bisa juga bagi dirinya sendiri.”

MEMBACA INDAH PUISI


Membaca indah puisi berarti membaca puisi dengan disertai penghayatan dan ekspresi sehingga keindahan puisi tersebut terlihat. Membaca puisi umumnya dilakukan dengan suara nyaring. Dalam membaca puisi pembaca tidak sekedar mengucapkan kata-kata, tetapi juga mengekspresikan perasaan dan pesan penyair dalam puisinya.
1.    Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Pembacaan Puisi
a.    Irama
Penggunaan irama dalam puisi sangat mempengaruhi keindahan puisi saat dibacakan.
b.    Volume Suara
Ketika membaca puisi, volume suara perlu disesuaikan dengan situasi dan keadaan. Misalnya berapa jumlah pengunjung yang hadir ? Adakah pengeras suara ? Volume suara sebaiknya tidak terlalu lemah sehingga tidak terdengar jelas, juga jangan terlalu keras karena akan memekakkan telinga.
c.    Mimik
Mimik atau ekspresi wajah merupakan perubahan raut muka yang terlihat ketika membacakan puisi tersebut.
d.    Kinesik
Kinesik merupakan ekspresi tubuh berupa gerakan yang mendukung isi puisi. Ekspresi tubuh ini terlihat dengan tangan mengepal, dada membusung, dan sikap menantang, ketika membacakan puisi misalnya berjudul tantangan.
2.    Unsur-unsur Puisi
a)    Struktur Fisik
Struktur fisik puisi meliputi.
1)    Diksi, merupakan pilihan kata untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
2)    Pengimajian, adalah susunan kata yang menimbulkan khayalan atau imajinasi.
3)    Majas adalah bahasa yang digunakan untuk mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan dengan kata lain.
4)    Rima adalah pengulangan bunyi.
5)    Tipografi atau tata wajah merupakan bentuk perwajahan puisi.
b)    Struktur Batin
Struktur batin puisi terdiri dari empat unsur.
1)    Tema merupakan gagasan pokok.
2)    Perasaan adalah sikap penyair dalam pokok persoalan yang terdapat dalam puisi.
3)    Nada adalah sikap penyair kepada pembaca. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.
4)    Amanat adalah pesan yang disampaikan.
Dalam membaca indah puisi, hal-hal di atas sebaiknya dikuasai benar oleh pembaca puisi supaya puisi yang ia baca indah didengar dan dilihat orang yang mendengarkan.

Cerpen

Pengertian
Cerpen adalah cerita pendek. Maksud pendek disini adalah cerita itu kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman. Selain itu, cerpen memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh atau satu situasi.
    Unsur – unsur Cerpen
Sepertinya novel, cerpen memiliki unsur pembentik dari dalam karya itu sendiri (intrinsik) dan unsur dari luar karya itu (ekstrinsik). Nasib pelaku utama dalam cerpen tidak memiliki perubahan. Unsur intrinsik cerpen dan novel meliputi : tema, penokohan, alur, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Unsur ekstrinsik cerpen dan novel meliputi : kondisi sosial politik pengarang, agama/kepercayaan pengarang, kebiasaan/budaya hidup pengarang dan alirab seni pengarang. Dalam bab ini hanya dijelaskan unsur intrinsiknya.
    Tema
Tema adalah ide pokok cerita yang menjiwai seluruh isi cerita. Tema suatu cerpen dan novel dapat berupa :
    Perlunya mencari ilmu untuk bekal hidup di masa yang akan datang.
    Kewajiban menolong sesama.
    Penderitaan hidup karena putus cinta.
    Kesuksesan hidup karena kerja keras.
    Kekuasaan mengalahkan kebenaran.
    Perlunya memiliki jiwa patriotisme untuk membangun negara, dsb.
    Alur
Alur adalah jalannya cerita sejak awal sampai akhir. Alur dibedakan menjadi tiga macam :
    Alur maju
Adalah jalannya cerita yang terjadi sesuai urutan waktu kejadian atau sejak awal sampai akhir cerita (A-Z).
    Alur mundur (sorot balik)
Adalah jalannya cerita yang terjadi dari akhir cerita lalu ke awal cerita.
    Alur campuran
Adalah jalannya cerita yang terjadi secara tidak berurutan. Bisa dari awal, dari akhir, atau dari bagian tengah cerita.
Rangkalan / tahapan peristiwa dalam cerpen dan novel adalah :
    Tahap perkenalan (eksposisi).
    Tahap pemunculan konflik.
    Tahap peningkatan konflik (komplikasi).
    Tahap puncak konflik (klimaks).
    Tahap peleraian, dan
    Tahap penyelesaian (rosolusi).
    Penokohan
Penokohan adalah penataan tokoh atau watak tokoh dalam sebuah cerita. Berdasarkan sifat tokoh , tokoh dibedakan menjadi protagonis (tokoh yang memiliki ide pendengar/pembaca atau tokoh yang baik), tokoh antagonis (tokoh penentang protagonis atau tokoh jahat), dan tokoh tritagonis (tokoh penengah/netral).
Berdasarkan perannya dalam cerita, tokoh dibedakan menjadi tokoh utama, tokoh pembantu, dan tokoh figuran (pelengkap saja).
    Latar
Latar ada tiga macam, yaitu tempat, waktu dan suasana yang terjadi dalam cerita. Misalnya waktunya malam hari, tempatnya di dalam kamar, suasananya gembira, dan sebagainya.
    Gaya hidup
Gaya hidup adalah pilihan kata dan ungkapan yang digunakan pengarang dalam bercerita. Termasuk dalam gaya bahasa adalah penggunaan majas.
    Sudut pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam cerita. Sudut pandang sama juga dengan kata ganti orang. Secara umum, sudut pandang/kata ganti orang di bagi menjadi tiga macam, yaitu :
    Kata ganti orang pertama (orang yang berbicara)
    Tunggal → ditandai oleh kata aku, saya, hamba, beta.
    Jamak → ditandai oleh kata kita.
    Kata ganti orang kedua (orang yang dibicarakan)
    Tunggal → ditandai oleh kata kamu, engkau, saudara, anda, bapak.
    Jamak → ditandai oleh kata kalian.
    Kata ganti orang ketiga (orang yang dibicarakan)
    Tunggal → ditandai oleh kata ia, dia, beliau, ahmad, siti (nama orang).
    Jamak → ditandai oleh kata mereka.
Tetapi, dalam cerita (cerpen dan novel) sudut pandang hanya ada :
    Sudut pandang orang pertama, ditandai kata aku, saya, kami.
    Sudut pandang orang ketiga, ditandai kata dia, ia mereka, nama orang (seperti Hasan, Tuti, Maria, dsb).
    Sudut pandang pengarang sebagai pencerita/serba tahu ditandai oleh kemampuan pengarang mengetahui seluk beluk kehidupan tokoh, termasuk segala sifat tokoh.
Dalam penggunaanya yang sering digunakan adalah sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.
    Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam cerita.
Contoh amanat antara lain :
    Janganlah kita merendahkan orang lain, sebab belum tentu kita lebih baik daripadanya.
    Rajinlah menabung untuk bekal hari esok.
    Tuntutlah ilmu agar hidup menjadi mudah.
    Hormatilah kedua orang tua kita.
    Berlakulah adil terhadap sesama, dan sebagainya.

MEMBACA MEMINDAI TABEL/DIAGRAM

Sebuah informasi dalam media cetak, tidak selalu berwujud bacaan saja. Kadang kala bacaan tersebut disertai juga dengan diagram atau tabel untuk memperjelas informasi. Jika kalian dapat ingin memahami informasi tersebut secara utuh, maka kalian harus dapat membaca tabel atau diagram tersebut dengan benar.
Membaca memindai adalah kegiatan membaca untuk menemukan informasi dari bacaan secara cepat dan tepat. Tabel adalah daftar berisi sejumlah besar data informasi yang biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur atau deret tertentu. Sedangakan diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan sesuatu. Data disampaikan melalui gambar, antara lain diagram gambar, diagram lingkaran, diagram garis, diagram batabg, daln lain-lain.
1.    Cara Membuat Tabel
a)    Membaca judul tabel terlebih dahulu.
b)    Membaca bagian-bagian dalam kolom tabel.
c)    Membaca bagian-bagian dalam baris tabel.
d)    Membuat kesimpulan berdasarkan isi tabel.
2.     Cara Membuat Diagram
a)    Membaca judul diagram.
b)    Membaca informasi/data dalam diagram.
c)    Mengajukan pertanyaan tentang isi diagram.
d)    Membuat simpulan isi diagram berdasarkan jawaban pertanyaan tentang diagram.

MENULIS KREATIF PUISI BERDASARKAN PENGALAMAN

C. MENULIS KREATIF PUISI BERDASARKAN PENGALAMAN
Puisi merupakan salah satu ungkapan perasaan. Ungkapan perasaan bisa melalui kebanggaan, kekaguman, kekecewaan, kekesalan, dan lain-lain. Unsur imajinasi akan dapat mewarnai bentuk puisi menjadi lebih indah. Sedangkan keindahan puisi itu sendiri terbangun dari diksi, nada, irama, bahkan kinesiknya.
Menulis puisi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sebagaimana telah kamu ketahui, bahkan puisi dapat ditulis berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah dialami. Pengalaman yang menyedihkan, membahagiakan, mengecewakan, menyenangkan, dan sebagainya dapat kamu jadikan sebagai bahan inspirasi untuk menulis puisi. Dengan begitu dapat di simpulkan bahwa penulis puisi itu sangatlah mudah karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Meskipun tidak ada teoripenciptaan puisi, puisi memiliki perasaan yang bersifat umum, meliputi badan puisi, bahasa, bentuk ekspresi puisi, dan pengembangan bahan. Ada sebelas unsur dalam penulisan puisi, yaitu diksi, pengimajian, kata konkret, majas, versifikasi (meliputi rima, ritma, dan metrum), tipografi, sarana retorika, tema, nilai rasa, nada atau sikap penyair terhadap puisi, dan amanat.
Kemampuan menulis puisi sebenarnya termasuk jenis keterampilan. Seperti keterampilan lain, untuk mampu menulis puisi kita perlu berlatih. Berikut merupakan langkah awal dalam berlatih menulis puisi.
1.    Menentukan tema yang akan diangkat dalam puisimu.
2.    Sebelum memulai menulis, bebaskanlah hatimu dari segala macam rasa takut yang selam ini menghantui. Takut salah, taku tidak berbobot, takut dilecehkan, dan sebagainya.
3.    Tulislah semua kata-kata yang muncul dibenakmu yang terkait dengan tema tersebut. Dalam tahap ini, kamu tidak perlu merisaukan penggunaan diksi.
4.    Setelah kamu rasa cukup atau selesai, mulailah kamu cermati : keindahan diksi, perimaan, urutan, keserasian bait, dan unsur-unsur puisi lainnya (metafora, citraan, simbol, mitos, tema, dan amanat).

MENDENGARKAN PEMBACAAN PUISI DAN MENANGGAPINYA

A.    MENDENGARKAN PEMBACAAN PUISI DAN MENANGGAPINYA
Puisi adalah salah satu hasil karya sastra yang masih tumbuh dan berkembang sampai sekarang. Akan tetapi tidak semua orang dapat dengan mudah memahami apa isi yang terkandung dalam sebuah puisi. Karena puisi mengkomunikasikan hasil cipta sastra yang terkandung menggunakan bahasa yang sulit dimengerti. Bahasa puisi tidaklah seperti bahasa sehari-hari. Memahami puisi dapat dilakukan diantaranya, melalui pemahaman dari cara pengungkapan isi berupa gambaran penginderaan. Sesuatu yang berhubungan denagn yang terungkap dalam puisi tersebut.
Hal-hal yang bisa kamu peroleh ketika mendengarkan pembacaan puisi, antara lain :
1.    Dapat mengembangkan dan mempertajam rasa keindahan dalam dirimu.
2.    Dapat mengembangkan sikap berempati dan bersimpati terhadap orang lain.
3.    Dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman.
4.    Dapat merefleksikan pembacaan puisi dalam berbagai bentuk.
Setelah mendengarkan pembacaan puisi , dapat diberikan tanggapan. Menanggapi cara pembacaan puisi berarti memberikan komentar terhadap pembacaan puisi seseorang. Tanggapan atau komentar tersebut dapat berupa kritikan, masukan, penilaian, ataupun pujian. Sebelum memberikan tanggapan terhadap pembacaan puisi, alangkah baiknya kamu memahami aspek-aspek yang baik dalam pembacaan puisi. Sehingga dalam menanggapi kamu dapat memberikan penilaian nama hal yang sudah baik dan tepat serta nam hal yang masih kurang.
Hal yang dapt ditanggapi dalam pembacaan puisi meliputi hal berikut.
1.    Penerangan unsur irama dalam pembacaan sebuah puisi dapat diartikan sebagai pengolahan nada yang menyangkut tinggi rendah dan panjang pendeknya nada. Berkaitan dengan irama, seorang pembaca puisi harus sadar akan kekuatan napas dan jangkauan vokal yang di miliki.
2.    Unsur mimik dan ekspresi dalam pembacaan puisi berkaitan dengan raut wajah dan gerak tubuh.
3.    Penerapan unsur kinesik (bisikan) dalam pembacaan puisi dapat diterapkan pada kata-kata yang bersifat tanya, keluhan, atau penekanan.
4.    Volume suara dalam pembacaan dapat menjakau seluruh pendengar, tidak terkesan dipaksakan, jelas, dan mantap.
5.    Penghayatan terhadap puisi dangan pemahaman tema atau isi puisi tersebut.

MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN

MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN
Cerpen atau cerita pendek adalah karangan prosa yang hanya menceritakan salah satu peristiwa dari seluruh kehidupan yang luas tentang pelakunya. Cerpen hanya mengisahkan perihal yang di alami tokohnya dalam peristiwa tertentu serta dalam lingkup waktu tertentu pula. Jadi, dalam cerpen peristiwa dan tokoh yang diceritakan tidak dikisahkan secara lengkap sebagaimana novel.
Cerpen memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.    Panjang cerita tidak lebih dari 10.000 kata,
2.    Mengandung satu gagasan utama,
3.    Menyajikan kejadian yang paling menarik, dan
4.    Berakhir dengan penyelesaian.
Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu tujuan, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas dalam mencakup jangka waktu yang singkat. Tanggapan terhadap sebuah cerpen dapat ditujukan pada aspek fisik atau sikap pembaca. Aspek tersebut meliputi volome suara, intonasi, artikilasi, kesampaian cerita, ekspresi dan kemenarikan gaya penceritaan.

MEMBACA BUKU CERITA ANAK TERJEMAHAN

MEMBACA BUKU CERITA ANAK TERJEMAHAN
Cerita anak terjemahan adalah carita anak yang aslinya berasal dari negara lain dan diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia. Sedangkan buku cerita anak adalah buku yang ditulis dengan tema, tokoh, dan alur yang diangkat dari kehidupan anak. Misalnya kisah dengan jalinan persahabatan yang tulus, bermain dengan jujur, menaati nasihat orang tua dan lain-lain.
Membaca cerita terjemahan dari negara lain sangat penting utuk mengenal budaya setempat. Kita dapat mengenal watak, orang-orangnya, kebiasaan hidupnya perilaku masyarakatnya, dan kebiasaan-kebiasaan lain yang terjadi.
Dengan membaca cerita terjemahan kita dapat membandingkan nilai, tradisi, dan budaya asing dengan nilai, tradisi, dan budaya negeri kita. Setelah membaca cerita terjemahan kita juga dapat menganalisis unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Unsur – unsur tersebut antara lain.
1.    Tema, yaitu gagasan utama dalam sebuah cerita.
2.    Pelaku, yaitu tokoh yang ada dalam cerita yang disebut protagonis dan tokoh penentang yang disebut antagonis.
3.    Latar, yaitu tempat dan waktu terjadinya peristiwa.
4.    Nilai-nilai norma, yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Penulis tidak hanya tidak sekedar cerita, tetapi penulis juga berusaha menyampaikan pesan kepada pembaca melalui cerita karangannya. Nilai-nilai norma dapat dijadikan sebagai teladan bagi pembaca. Dengan demikian, kita bisa mempelajari banyak hal serta memetik manfaat dan pesan yang ada dalam cerita anak terjemahan.

Macam – macam Pengertian Kalimat

Macam – macam Pengertian Kalimat
a.    Denotasi    : arti yang sebenarnya (bukan arti kiasan atau makna tambahan).
b.    Konotasi    : arti kiasan atau makna tambahan.
c.    Homonim    : kata yang sama lafal dan ejaannya dengan kata lain. Tetapi berbeda maknanya.
d.    Homofon    : kata yang sama lafalnya dengan kata lain, tetapi berbeda ejaan dan maknanya.
e.    Homograf    : kata yng sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda bunyi dan maknanya.
f.    Polisemi    : kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata.
g.    Sinonim        : bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain.
h.    Antonim    : kata yang berlawanan kata dengan kata lain.
Contoh Kalimat
a)    Contoh kalimat denotasi :
•    Ibuku mempunyai meja hijau.
•    Pak broto memelihara kambing hutan.
b)    Contoh kalimat konotasi :
•    Pelaku itu dibawa ke meja hijau.
(meja hijau artinya pengadilan)
•    Pak Rahmat dianggap sebagai kambing hitam Pak Budi.
(kambing hitam artinya orang yang disalahkan)
c)    Contoh kalimat homonim :
•    Bulan (dalam kalender), Bulan (nama satelit).
    Pada bulan Desember akan diadakan semester.
    Malam ini bulan bersinar dengan indah.
•    Genting (gawat), Genting (atap rumah).
    Keadaan masyarakat palestina sangat genting.
    Genting rumah saya bocor.
d)    Contoh kalimat homofon :
•    Rok (pakaian), Rock (aliran musik).
    Ayu memekai rok ke kampus.
    Saya sangat suka musik rock.
•    Djarum (merek rokok), Jarum ( alat untuk menjahit).
    Ayah menyuruh saya membeli rokok djarum.
    Tangan saya berdarah tertusuk jarum.
e)    Contoh kalimat homograf :
•    Tahu (makanan), Tahu (mengetahui).
    Irsan tidak suka makan tahu.
    Saya tahu tentang pelajaran ini.
•    Serang (nama kota), Serang (perang).
    Minggu depan saya ingin pergi ke kota serang.
    Pasukan itu di serang oleh musuhnya.
f)    Contoh kalimat polisemi :
•    Tangan
    Tangan adik terkilir karena jatuh.
    Bu siti adalah tangan kanan Bu irma.
(tangan kanan artinya kepercayaan).
    Pak Joko main tangan pada anaknya karena nakal.
(main tangan artinya melakukan kekerasan/memukul).
g)    Contoh kalimat sinonim :
•    Nakal = Bandel
    Ayu memang anak nakal.
•    Senang = Gembira
    Saya sangat gembira bertemu dengan ibu.
h)    Contoh kalimat antonim :
•    Senang >< Sedih
    Saya sedih melihat teman saya sakit.
•    Laki-laki >< Perempuan
    Bibi saya melahirkan seorang anak perempuan.

BERTELEPON

BERTELEPON
Bertelepon merupakan salah satu kegiatan komunikasi jarak jauh. Bertelepon berarti berhadapan dengan orang lain walaupan tak secara langsung bertatap muka. Untuk itu perlu berhati-hati dalam berucap.
Berikut merupakan hal-hal penting yang perlu diperhatikan ketika bertelepon.
1.    Menerima Telepon
a.    Menerima dengan sopan serta ramah.
b.    Sediakan alat untuk mencatat seandainya ada hal yang harus dicatat.
c.    Menyebutkan identitas diri.
d.    Menyebutkan penelepon yang telah menyebutkan identitasnya.
e.    Menanyakan maksud penelepon dengan sopan.
f.    Melayani pembicaraan dengan bijaksana. Jangan terlalu mendominasi.
g.    Usahakan pada saat menerima telepon tidak menutup pembicaraan terlebih dahulu.
2.    Menelepon
a.    Siapkan dan yakinkan kebenaran nomor telepon yang hendak dihibingi agar tidak salah sambung.
b.    Siapkan pokok pembicaraan yang akan disampaikan agar tidak melantur ke mana-mana.
c.    Lakukan pembicaraan dalam telepon sesingkat mungkin yang sejelas mungkin sehingga tidak menggangu kesempatan orang lain untuk menerima panggilan telepon lainnya.
Ketika bertelepon, harus memerhatikan bahasa yang digunakan. Bahasa yang digunakan untuk bertelepon sebaiknya bahasa yang sopan namun komunikatif. Seperti, ketika kita mengawali dan mengakhiri pembicaraan denagn seseorang dalam telepon, terlebih dahulu kita mengucapkan salam. Begitu pun saat menerima telepon, sebaiknya menyebutkan identitas, baru kemudian menyampaikan maksud dan tujuan bertelepon.
Contoh percakapan telepon :
Salam pembuka
Anang    : Halo...
Liya    : Halo. Selamat malam. Betul dengan Amanda Travel ?
Anang    : Ya betul.
Liya    : Saya Liya, saya mau pesan tiket, jam berapa besok bukunya ?
Inti Percakapan
Anang    : Oh ya. Kita buka dari jam 08.00 hingga 20.00
Liya    : Baiklah, besok jam 10.00 saya akan datang.
Anang    : Baik.
Salam Penutup
Liya    : Terima kasih. Selamat malam.
Anang     : Selamat malam.

MEREFLEKSIKAN ISI PUISI

MEREFLEKSIKAN ISI PUISI
Puisi dapat memperkaya kerohanian manusia dengan nilai-nilai yang dipandang bermanfaat. Puisi mengajari manusia untuk misalnya bersikap jujur, bersahaja, rendah hati, adil, bertanggung jawab, setia, dan penyayang. Nilai-nilai tersebut dapat melekat sebagai ciri kepribadian melalui proses refleksi. Merefleksikan puisi sama dengan menghubungkan serta mengaktualisasikan makna puisi dalam bentuk perenungan, pemikiran, atau tingkah laku. Merefleksikan puisi dilakukan setelah kita benar-benar memahami isi puisi secara tepat. Memahami puisi dapat dilakukan dengan pemaknaan dan pengungkapan isi puisi dengan cara menganalisis rangkaian kata-kata yang digunakan berdasarkan suasana atau nuansa, irama, dan pilihan kata.
Supaya dapat memahami, menanggapi, dan merefleksikan sebuah puisi yang dibacakan, kita harus benar-benar berkonsentrasi dalam menyimaknya.
Contoh:
Dengarkan baik-baik puisi yang dibacakan oleh gurumu berikut ini !

Derai Derai Cemara
Cemara menderai sampai jauh
Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan
Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan
Tambah terasing dari cinta sekolah rendah
Dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
Sebelum ada akhirnya kita menyerah

Chairil Anwar

MENULIS KREATIF PUISI BERKENAAN DENGAN KEINDAHAN ALAM

MENULIS KREATIF PUISI BERKENAAN DENGAN KEINDAHAN ALAM

Puisi adalah ungkapan pikiran dan perasaan secara imajinatif dengan memanfaatkan diksi (pilihan kata) atau unsur puisi lainnya. Puisi merurupakan salah satu bentuk karya sastra, memiliki muatan pesan yang disampaikan oleh penciptanya. Bahasa dalam puisi yang menarik dituangkan dalam bentuk baris atau bait. Setiap puisi pada prinsipnya ingin menyampaikan pesan penyair kepada pembaca.
Puisi merupakan karya seni yang erat hubungannya dengan bahasa jiwa. Tersusun dengan kata-kata yang indah sebagai hasil curhatan lewa media tulis yang bersifat imajinanif oleh pengarangnya untuk menyoroti aspek kehidupan yang dialaminya.
Kemampuan menulis puisi adalah suatu proses. Semakin sering kita berlatih tentu kemampuan kita menulis semakin baik. Hal demikian kita dituntut untuk tidak ragu, tidak malu, dan tidak malas dalam menulis puisi. Cara berlatih puisi adalah sebagai berikut.
1.    Mengamati lingkungan atau gambar-gambar keindahan alam. Kita bisa menemukan benda-benda di sekitar kita misalnya gambar jalan yang penuh dengan kendaraan, tanaman yang subur. Semua itu dapat diungkapkan apa adanya, namun kita juga bisa mengungkapkan dengan bahasa yang indah.
2.    Mengidentifikasi pilihan kata atau kelompok kata yang berkaitan dengan keindahan alam.
3.    Menyusun larik-larik puisi berdasarkan pilihan kata yang sudah teridentifikasi.
Dalam menulis puisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.    Menetukan tema.
2.    Menetapkan suasana puisi.
3.    Mendaftar kata-kata yang dianggap cocok.
4.    Memiliki diksi yang tepat.
5.    Menulis puisi secara utuh.
Contoh :
inilah pelaratan luas
tempat aku berdansa dan bercumbu semesta
lambai-lambai daun kelapa, bisik-bisk kerisik
debur ombak, hembus angin

inilah altar
tempat aku dipersembahkan
menjadi karang, nelayan
mereka letak bintang
nyanyian burung, ikan-ikan, lokon-lokan
bermutiara